Spesial persembahan teruntuk salah satu kakak yang ku sayangi..
Rois Akbar, S. T.
Kemarin, 23 November 2013 sebuah perjalanan menarik ku lalui. Sejak beranjak dari ranjangku subuh tadi, aku sudah sangat bersemangat. Aku ingat, hari ini adalah penting bagi seseorang yang sedang sangat berbahagia. Bagaimana tidak? Perjuangannya menempuh studi selama beberapa tahun terakhir telah mencapai titik kebanggaan. Bukan puncak ku bilang, tapi kebanggaan.
Dia adalah salah seorang hebat yang menghiasi hari-hariku setahun belakangan ini. Ya, namanya Rois Sintesa (facebook). Hehe nama aslinya -> Rois Akbar, S. T. (ciye udah sarjana). Aku senang, Teman.. Mas Rois adalah bagian dari Sintesa, bagian dari sosok-sosok yang sering membuatku ternganga, bukan cuma karena karyanya, tapi juga pribadinya.
Waaaa.. aku telat!!
Bangun pagi, sudah.. bersih-bersih rumah, sudah.. pukul 10.30 baru aku bisa berangkat dari rumah, Teman.. Butuh waktu hampir setengah jam untuk mencapai kos salah satu sahabat. Sibobo terbaru nih. hehe
Kenapa berangkat sesiang itu?
Sederhana alasannya. Tempat di mana aku mempersiapkan ‘sesuatu’ untuk kakakku baru bisa diakses pukul itu. Yah, tepat pukul 11 barulah aku dan Aini (pembonceng setiaku) sampai di tempat tujuan pertama kami. Alhamdulillah.. kami suka. “Semoga kakak ku suka.” Itu harapku dalam hati, Teman.
Panasnya, MasyaAllah.. luarbiasa! Allah sudah pasti mempersiapkan sesuatu yang dahsyat sehingga panas cuaca ini didatangkan. Ah, tak sabar bertemu Mbak Ari dan kakak ku yang lain lagi.
Cukup lama debu dengan leluasa keluar masuk hidungku. Berhenti di tepi jalan, menunggu tanpa hilang gelisah. Naaah.. akhirnya, Kakakku yang lain dataaang. Helm full face hijau putih yang sedari tadi ku cari diantara padatnya jalan besar Gejayan muncul juga. Tinggal Mbak Ari. Dia sempat mengabarkan sesuatu yang kurang enak ku terima. Lupa sesuatu. Apa coba?
Hmm.. cukup lama berselang setelah Mas Bufe, Mbak Ari pun terlihat. Panik. Kenapa? No STNK. Haha dia nggak bawa surat itu, Teman. Ah, sudahlah.. enjoy. J
Dibersamai sang surya yang begitu (terlalu) hangat siang itu, kami putuskan untuk segera bertemu sang artis. Hehe
Sepertinya jalan yang kami lewati belum pernah ku jamah. Duh, aku berulang kali ngelewatin TKP (kampus UII jakal), tapi nggak pernah lewat jalan ini. Sudah, manut saja sama Kakak penunjuk arah :D
Ketika kami sampai di suatu daerah dengan jalan cukup kecil untuk orang-orang seperti kami (hehe..) sesuatu terjadi. WHAT?
Rantai motor Mbak Ari bermasalah, Teman-teman.. Duh, dengan tenang tanpa rasa bersalah (sepertinya) Mas Bufe main bablas. (dalam hati) Sudah, Mei.. tenang.. kan ada Mbak Ari. Kalau kamu nggak tau, wajar, sepertinya ini jalan semut, Mbak Ari pasti tau.
“Dek, kamu tau kan jalan ke UII?”
“Ha???”
“Aku biasanya nggak lewat sini, Dek. Ini Bufe yang cari jalan. Kamu tau kan?”
*diam tanpa kata*
“Mbak, aku mengandalkan kamu. Kirain kamu tau. Kalo aku mah mana tau, Mbak.”
“Lah.. Bufe mana? Nggak berhenti dia?”
“Kagak.”
Beberapa saat kemudian, mas-mas di tempat cucian motor yang kami mintai tolong sudah merasa dirinya berhasil. Alhamdulillah.. diberi uang pun mereka tak mau. Terimakasih, Mas J
Perjalanan kami lanjutkan dengan bermodalkan petunjuk arah dari ibu penjual bensin. Alhamdulillah nemu juga Jalan Kaliurang. Mas Bufe udah siap di pom bensin Km. 10 tempat kami janjian. Bener kayak orang ilang. Haha..
Oke, Teman.. sampai di UII apa yang terjadi?
Ancur!!
Puadet buanget!! Wisudawan/ti -nya udah pada keluar. Mobil dan motor berhamburan tercecer menyesaki area kampus. Terpaksa kami ikuti aturan mainnya (muterin Masjid Besar Ulil Albab UII) di bawah terik mentari yang bbrrrrr.. Luarbiasa!
Mau parkir, nggak dapet izin. Udah parkir, disuruh pindah. 1 kata -> SAKITTEEHH
Oke, demi Mas Rois.
Sempat terbersit pikiran, “Kenapa nggak tadi bawa spanduk bertuliskan nama ROIS AKBAR, S. T.? Atau kalo nggak, bawa toa aja buat manggil-manggil namanya?” Hahaa.. KONYOL!
Sudah buyar, lelah letih lesu.
Oke, saatnya sholat dzuhur..
Alhamdulillah ketemu Kakak-kakak ku yang lain di masjid.
“Mas Rois udah nggak sabar woy ketemu kita dan ngajak makaaaaaaann!! Haha..” teriakku tak bersuara
Makanlah kami di Mr. Blangkon (tempat apa juga aku nggak tau. Hehe)
Waah.. ternyata etnik. Seru nih buat foto-foto (pikirku). Langsung inget Sibobo nih @aisyaherow yang nggak bisa ikut. Biasalah anak kedokteran Sabtu gini praktikum. Hihi
Kembali ke Mr…
Sudah penuh. Asyiik ..kali pertama nih aku ketemu keluarga besar salah satu kakakku.
Makanan yang kami pesan lama datangnya, Teman.. Jadi inget Mas Kayyis, Mas Ucup, Mbak Dela, dan Mbak Dini yang nggak ada di sini. Sedih..
Eh eh.. Ada yang lagi sibuk nih. Dikeluarkannya materi-materi kuliah di bawah meja.
“Nanti jam 3 presentasi soalnya.” Begitu Mas Bufe bilang. Hihi Dia dibebani presentasi sendiri sama temen-temen kelompoknya gegara dia nggak ikut nyusun itu materi. Ampun deh! :D
Akhirnya seorang pelayan datang (setengah memaksa) dengan 2 nasi goreng komplit yang dibilang pesanan kami. Daripada nggak kemakan, sikaaaaaatt!! Mas Bufe sama Mas Fikri deh beraksi.
Sudah kenyang, pulang.. Siapa lagi kalau bukan Mas Bufe :D
Teman, Mas Fikri ‘terpaksa’ harus menghabiskan 2 porsi makanan. Pesanan dia yang sebenarnya datang juga. Duh duh, katanya lumayan lah buat simpanan di perut sampai nanti malam. Haha
Selesai. Semua udah makan.. Keluarga Mas Rois udah mau pulang. Bergegas aku menuju meja yang lain tempat Mas Chandra, Mas Erwin, Mas Nanang, sama satu lagi ‘temen spesial’nya Mas Chandra (kata Mas Nanang). Haha bercandaaa.. cowok, bro!! :D
Dan kalian tau, Teman? Ternyata 2 nasi goreng komplit yang dilahap Mas Fikri - Mas Bufe tadi pesanan Mas Chandra sama Mas Erwin. Heleh heleh.. Sabar ya, Mas.. makan paling akhir deh jadinya. Gegara Mas Fikri sama Mas Bufe sih. Wkwk :D
Naah.. sang artis sudah kembali bertoga. Asyiiik!! Foto, yuk.. fotooo!!
*jepret pret pret pret*
Ini nih beberapa hasilnya, Teman..
Foto yang semua rame-rame di kamera Mas Rois sih, belum terupload deh. Hehe
Oke, Teman.. sepertinya sudah sore. Saatnya kami (aku, Mbak Ari, Aini) undur diri. Setelah pamitan, pulanglah kami.
Benar-benar bahagia. Sayang, nggak semua personel, manager, dan pengurus Sibobo hadir. Tapi tak apa, kehangatan dan kasih sayang keluarga Sintesa tetap selalu terasa.
Sekali lagi, Selamat, Mas Rooo!!
Now we’re waiting for January 2014. Saatnya Mas Fikri looh.. InsyaAllah. Duh, senangnya.. Toga toga toga!! hehe
Oke, see you, Teman.. dan Selamat Pagi !! J
Wassalam..