Selasa, 30 Juli 2013

Karena SINTESA, dengan Sadar dan Penuh Tanggung Jawab


Assalamuallaikum..
Waaaaaa.. Pagi ini (setelah sahur sebelum Subuh) Mei seketika pengen banget cerita ke kalian. Tentang apa? Simak!! J

Malam itu pas lagi asyik-asyiknya bikin status, inget banget deh, aku refresh beranda.  Mencengangkan. Di bagian atas langsung muncul status temen (satu kelas pas SMA) haha.. Yang isinya kurang lebih begini -> “Mey.. Stop Meeeyy.. Stooop!! Statusmu menuhin berandaku -_-“

Hahaha :D ketawa deh. Mungkin temenku itu udah saking capeknya tiap ngerefresh beranda muncul terus status ku, selalu baru, dan isinya selalu sama -> SINTESA & Sibobo. Haha.. Sekali lagi, hal itu bikin aku ketawa. Kenapa? Temenku nggak ngetag (menandai) aku di statusnya. Entah karena dia nggak pengen terlalu frontal atau gimana, tapi yang jelas, itu terasa lucu buatku. Sampai saking gelinya aku like itu status dan give komen. Aku bilang “Haha.. Kalau nggak suka, nggak usah baca statusnya. Kalau udah males banget ngeliatnya, tinggal unfriend aja, gampang kan?? :D”. Ya, kurang lebih aku nulis gitu di bagian komen statusnya. Hehe ternyata komenku mengundang reaksi yang menurutku mengejutkan dari temen tadi. Wah, seru ni ‘adu’ opini. Hihi
Nggak usah diperjelas ya, gimana ‘adu’ opininya. Kalau dia baca catatan ini, pasti inget kok. Wkwk :p

Semua berawal dari ...  SINTESA.
Mereka benar-benar sudah “meracuni” ku sampai hal itu akhirnya kulakukan (dengan sadar dan penuh tanggung jawab insyaalloh). Aku kenceng promoin mereka dan Sintesa Bolo-bolo (biasa dipanggil Sibobo, fansnya). Padahal dibilang deket juga belom begitu. Apalagi disebut fans lama, haha.. Sangat-sangat tidak pantas. Aku ulang ya, seperti yang aku udah bilang di catatan sebelumnya, aku tau mereka dan akhirnya cinta pandang pertama itu Agustus 2012. Belum juga setaun yang lalu. Dan kalau ditanya udah sesering apa aku nonton performance-nya, jujur yaa.. baru 4 kali (termasuk yang terakhir kemarin di Amplaz). Wkwkwk :p
Itu sangat belum apa-apa dibanding fans setia mereka yang aku kenal (sebut merk aja, si twin Ari dan Astri) yang udah ada di perjalanan karier sintesa sejak 2009. Bayangin coba!! Jauh!!

Waktu tau itu, aku sempet ‘muntir’ awalnya. Ngrasa nggak PD itu jelas. Kalau dites pengetahuanku tentang sintesa, wah, bakal kalah telak dari mereka berdua. Jempol 5 deh (pinjem tetangga 1) haha :D
Tapi alhamdulillah, nyatanya kerisauan itu berubah sekali jadi sebuah suntikan semangat yang luarbiasa di diri ku. Terimakasih yang setulus-tulusnya untuk mereka berdua. Mereka mengajari aku untuk ‘mengerti’. Mengerti banyak hal yang bahkan belum pernah terbersit dalam pikiranku. Kesetiaannya, persaudaraannya, solidaritasnya, kehangatannya dalam menyambutku (manusia baru di dunia Ssintesa), dan kasih sayangnya padaku sebagai adik sekaligus Maba (hehe.. Mereka udah 20an taun sih. Udah lebih dulu kuliah. Tua, iya. Haha)

Aku mencoba bersinergi sama mereka. Sedikit demi sedikit. Semua jalan gitu aja, nggak terencana sematang kalau masak gudeg (notabene gudeg lebih enak kalau dimasaknya lama). Kabersamaan kami yang sebentar di Amplaz itu, bikin lampu di atas kepalaku menyala-nyala. ‘LDR’ kami lanjutkan via whatsapp dan sms. Perbincangan makin hari bukannya makin garing karena nggak ada yang diobrolin, tapi malah makin ‘mbleber’ nggak karuan. Haha.. Merasa sangat beruntung Alloh pertemukan aku sama mereka. Hebat!! Mereka Bolo-bolonya Sintesa yang jos gondhos pokoknya. Loyalitasnya, sekali lagi, pantas diganjar jempol 5 (y) (y) (y) (y) (y)

Energi luarbiasa itulah yang membuatku sangat berapi-api untuk Sintesa, ya, untuk Sibobo juga tentunya. Ide-ide yang semoga datang dari Sang Maha Ilmu, Alloh SWT ini tersalurkan dengan baik lewat mbak Dini (salah satu manager Sintesa) dan kedua my new sisters itu (terutama mbak Ari, aku belum punya nomer mbak Astri waktu itu). Alhamdulillah, mereka menyambut dengan tangan terbuka. Semangat ini semakin menjadi-jadi. Daaaan lahirlah sebuah akun  twitter @SiboboSintesa1 pada 22 juli 2013. 2 hari tepat setelah milad 10 taun Sintesa (20 juli 2013). *Dyaaaaaaaarrrrrr* meletus balon hijau!! Haha.. Promo sana sini terjadi juga. Paling genjar ya di facebook lah, saudara deketnya twitter kan(?) Hehe..

Otak ku seolah nggak kehabisan akal buat menyusun rangkaian kata jadi kalima-kalimat cantik (menurutku) berisi Sintesa dan Sibobo. Aku udah bilang kan, semua kulakukan secara sadar dan Insyaalloh penuh tanggung jawab. Jadi aku tau banget konsekuensinya, bakal kayak apa respon temen-temen yang menyaksikan.

Naaaaah.. Itu dia (status temen sekelas pas SMA) yang ‘menggelitik’ dan benar-benar membuatku ‘bercermin’ serta berpikir. Malah itu juga salah satu yang membuat hati kecilku berbisik -> “Aku akan kumpulkan Sibobo sebanyak-banyaknya dan bikn mereka nggak kaget dengan kesuksesan Sintesa”. Dan “Bahkan, jika harus berkorban untuk itu, aku akan lakukan! Aku percaya Sintesa akan besar.”

Sekali lagi, semua itu terjadi, tertulis, dan terucap dengan sadarku dan tanggung jawab penuh.

Selamat pagi, Indonesia.

Klipang (Semarang), 31 Juli 2013

@sintesanasyid
@SiboboSintesa1 

Rasta. SINTESA. Semarang. Daaaaan..

Assalamuallaikum.. hi, my visitors J
Hari ini, Mei (sebutan termanisku) mau cerita. Dikit aja deh InsyaAlloh. hihi
Mei hari ini di Semarang. Yap! Ibukota Jateng yang ... huh, panas. Sampe sini udah malem sih, jam 9an, tapi udara panasnya tetep nggak berubah. Ya, itulah Semarang. Tapi ngangenin. hehe
Mei ke Semarang sama papa, mama, adek, dalam rangka nengokin om. Ah, udah lama nggak ketemu om, kangeeeeen banget!


Kamarin mama bilang kami berangkat dari Jogja ba’da Ashar.
*tiktoktiktok* Aha!! Rasta. Sintesa. Semarang. Daaaaaan .. haha :D
Tadi pagi langsung ngechat mas Kay lewat WA. Hmm galau deh, ngechat jam 7 dibalesnya jam 9 -_- Oke ndak apa. Tapi.. duh, oon sekali. Tadi isi chatnya cuma ”Paaagiiii Mas Kaaaayy”. Jelas lah balesannya “Paagiiiii J” Duhduh..
Padahal inti chatnya adalah aku pengen nanya, “Rasta selesai jam berapa nanti, mas?”
Oke, sepertinya aku juga telat kok baca chat dari mas Kayyis. Dianya udah keburu off.

*mikirkeras* Nah!! “Mas, ntar Rasta selesai jam berapa?” Hmm salah orang nih. Mas Bufe nggak bales-bales juga. Hari keburu siang, sementara aku belum juga tau para munsyid Sintesa + management check out dari Wisma Gadjah Mada Kaliurang jam berapa. *Hape bunyi* Asyiiikk.. “Jam 2an kayaknya.”
Hmm.. jam 2 ya? Kira-kira bisa nggak? Coba deh. “Mas Kay balik ke Semarang kapan?” – via Whatsapp.

Jam 2 sudah berlalu. Jam 3, Ashar. Daaaaan.. oke fine. Sintesa belum pulang. Nggak jadi deh.
Apa sih? Daritadi ngomongin Semarang, Mas Kayyis, dan nggak jadi??
Iya.. aku ada niatan ngajak mas Kayyis balik ke Semarang bareng. Pas kebetulan mobil cuma isi 4 orang kan, biar mas Kay nggak perlu naik bus juga, kan sekalian. Tapi... sudahlah, belom waktunya. *sedih*
Mas Kayyis belum tau kalo aku ke Semarang hari ini sebelum aku dengan PDnya cerita, “Mas, aku ke Semarang loh.” Beberapa jam setelah terkirim,  akhirnya direspon dengan (menurutku) antusias sama Mas Kay. hehe Mulai deh cerita-cerita tentang perjalanan ke Semarang dan Semarang itu sendiri. Menarik. Rumah om ternyata nggak jauh-jauh banget dari rumah Mas Kayyis. Aduhduh, tau gini kan mending barengan tadi. hoho.. syudah, syudah.. Chattingan via WA pun berlanjut sampai cukup malam, sampai akhirnya (mungkin) Mas Kay kecapekan dan istirahat J


Kenapa Semarang ngangenin? Nggak lebih sejuk dan dingin dari Jogja sih, tapi tetep aja ngangenin. Selama mobil berlalu di tol, aku termenung, melihat ke sisi kananku. Dari jendela mobil, seperti nampak langit luas tak terbatas. Langit malam yang elok nan rupawan. Cerah. Gempita. Seperti sedang berpesta. Lampu-lampu di banyak sekali rumah itu tersusun acak tapi cantik. Ah, indah..
Seketika aku berpikir kalau suatu saat aku akan menikmati kedahsyatan ini bersama ..... eemm kekasih halalku. Hahaha ya ampun, Mei.. masih juga maba, udah segitu mikirnya. hihi. Nggak papa deh, daripada ngebayanginnya menikmati itu semua sama kekasih yang nggak jelas tapi jelas nggak halal kan, dosa. hehe
Entah ya, aku ini kenapa. Galau? Nggak juga. Tapi ... aduhduh. Kok bisa-bisanya mencet tombol record di hape dan sing an original song by myself. haha jelek sumpah! :D


Kembali ke Sintesa dan Rasta.
Kemarin siang sekitar pukul 2 seluruh munsyid Sintesa Vocal Play + management berangkat ke Kaliurang. Mereka menggelar Rasta (Rapat Sintesa). Sudah 10 tahun Sintesa hidup, mereka ingin bermuhasabah bersama. SubhanAlloh.. Rapat itu tidak hanya menjadi ajang koreksi diri Sintesa dan terus belajar, tapi sekaligus membicarakan langkah-langkah konkrit yang akan dilalui Sintesa dalam jangka waktu ke depan, baik jangka pendek maupun panjang. Sintesa dan management juga menyempatkan diri untuk mabit di sana. Menikmati *bbbbbbrrrrrrrrrrrr* nya Kaliurang. Huh, malam sebelum mereka mabit aja suhu di Jogja mencapai 18 derajat. Jadi kurang lebihnya pas mereka mabit, suhu nggak jauh dari itu. Mas Nanang sampai ngetweet nih “Uaaaademeeeeee rek”. Wkwk Tapi dengan bijaksananya *ceileh* Mas Nanang reply ke @SiboboSintesa1 -> “Sudah hangat dengan ukhuwah Sintesa.” Ya Robb.. Semoga semakin dan selalu hangat.

Nah, bener kan dugaanku, nggak sesuai perkiraan Mas Bufe kalau jam 2 udah pada balik. Rasta sih udah selesai mungkin sekitar jam itu, tapi Sintesa n management baru sampai rumah masing-masing sekitar pukul 4 sore – via WA Abdu Robbih El Kayyis Fikri. Ternyata mereka tadi takziyah dulu ke rumah Mas Andre. Who? X-bassist nya Sintesa. Bapaknya mas Andre meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.. Turut berduka cita L
Dan SubhanAlloh.. Sintesa ini luarbiasa. Walaupun Mas Andre udah nggak secara formal bagian dari Sintesa, tapi mereka tetap keluarga. Terasa rasa solidaritas dan kekeluargaan yang kental nan hangat. Uh, aku makin yakin Sintesa adalah keluarga yang luarbiasa. Dan kebahagiaanku berlipat-lipat karena Alloh kini mengizinkan aku jadi bagian dari mereka. Terimakasih, Alloh.. Terimakasih, Sintesa.. Terimakasih, Sibobo. I always love you as long as I can.


Kembali ke rumah om & tante ku tersayang.
Oke. Pas aku nulis ini, (beneran barusan ngecek) di netbook udah menunjukkan pukul 00.09 WIB. Sudah malam, Meimei bobok.. hehe Nguantuuuukk banget sebenernya. Mata udah capek dan males terbuka, tapi okelah, tinggal di post aja ini tulisan.

Hehe.. intinya ini sekedar curhat saja.  Terimakasih sudah membaca. Selamat malam.
Eh, eh, daaaaaaan.. Selamat mempersiapkan diri untuk I'tikaf ya, my sisters @arirahma - @astridungg.
Semoga Alloh senantiasa memeluk kalian hangat dengan kasih-Nya. Aamiin. Love you :*

Klipang (Semarang), 31 Juli 2013

@sintesanasyid
@SiboboSintesa1

Senin, 29 Juli 2013

Perjalanan Hatiku, SINTESA, dan Sibobo


Haaaaiii.. Assalamuallaikum. Ah, kangen sama blog ini. Terakhir kapan? 12 November 2012 aku posting foto dan (cuma) dikomen sama Simbah. hihi
Kangen ah nulis-nulisnya. Hmm.. udah lama sih kepikiran dan pengen bgt login blog ini lagi, curhat-curhat gitu. Sharing. hehe tapi belum kesampaian juga.
Alhamdulillah, beberapa waktu ini aku seperti dapat suntikan semangat dari dua manusia cantik yang ngaku-ngaku twin sister. Ah, sabar sabar. Ceritanya pelan-pelan ya, satu-satu. Flashback dulu bentar biar runtut. Enjoy ya :)

Agustus 2012. Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Sebuah kampus swasta yang di masjidnya aku punya kenangan. hehe (ini kalo backsoundnya mellow nangis loh)
Kenangan apa? Di sana aku melewati beberapa jam dalam dua hari dengan banyak cerita. Di sana aku belajar, ya belajar. Aku lupa itu tanggal berapa tepatnya, tapi dari foto yang masih tersimpan, tercatat Agustus 2012.
Ngapain sih di sana? Lomba. Itu jawabnya. Lomba apa? Nasyid. Loh, anak nasyid juga? Hehe dulu ngakunya iya, tapi sekarang malu sendiri kalo nyebut diri ini seorang nasyiders, karena nasyid yang sebenarnya jauuuuuhh dari pandanganku. Jauh lebih hebat dan luarbiasa.

-Meimei- biasa aku dipanggil (sebenernya nggak usah pake perkenalan sih, udah pada bosen. haha formalitas aja). Aku suka banget nyanyi. Singing all day long deh. Sejak SMP udah beberapa kali tampil sebagai solois (entah kenapa nggak jogjais), vocalis di sebuah band yang terbentuk 2009 @Nesian_Soul (numpang promosi), dan yang paling beda ya itu, jadi personel nasyid (dulu belum tau kalo disebut munsyid)

Dengan suara yang biasa aja tapi kata orang-orang ngebass ini, aku dengan PDnya gabung di grup nasyid sekolah. Awalnya males sih, tapi karena guruku berharap grup nasyid di sekolah bisa ikut lomba itu (di UII) padahal kurang personel, yasudahlah coba saja.
Waktu itu grup nasyidnya masih no name, tapi akhirnya salah satu temen (anak Rohis) punya ide juga. Dede Stars.
Aku tau banget tu yang ngasih nama. haha nih --> Ardhy Decade Achmad (cek facebook). Dia mah udah lama suka nasyid dan udah tau banyak. Aku kan anak band, mana ngerti dunia nasyid (waktu itu). hehe

Nah, kok bisa Dede Stars? Bintang-bintang Dede? Wkwk.. nama itu seketika muncul saat kita nggak ngerti ini grup harus dinamai apa. Pas ngeliat sang guru, tercetuslah. Dede Herdiansyah (munsyid Awallun Nasyid Acapella), guru nasyid di sekolah kami. Kata Ardi, seru aja gitu kalo pake nama gurunya. Haha
Beberapa hari kami (aku, ais, rima, sulis, nelam) latihan. Dengan ragu tapi harus yakin, pergilah kami ke UII. Uh, sampe sana langsung pengen pulang. Kenapa? Look at us à

Ini mau nasyid-an apa jathil-an? Sumpah ya, itu kostum tari. Iyelah, yang ngedandanin kami guru nari -_- Sebel banget. Ogah deh mau tampil. Malu (pq) Tapi kami pikir lebih malu-maluin kalau udah sampe sana dan dipanggil-panggil nggak naik panggung juga.

Huh.. udah ngeri duluan liat performance grup-grup nasyid dari SMA lain. Akhirnya nggak sesuai harapan deh penampilan waktu itu. Pas pengumuman, jurinya aneh-aneh aja. Harusnya dari semua peserta cuma diambil beberapa yang masuk final (hari kedua), tapi karena peserta cuma dikit, kami yg ada di urutan terakhirpun harus tampil lagi keesokan harinya.

Sampe di sekolah aku bilang -> nggak mau tampil lagi. Sorenya pas buber di sekolah, aku udah bilang sama guru pembimbing kalo -> nggak mau tampil lagi. Malu. Serius deh, sampe nangis akunya. Tapi, sahabat-sahabatku (Ais - Rima) terus ngasih semangat, Ardi juga ngasih masukan dan semangat luarbiasa. Yang sedikit menggelitik nih Ardi bilang -> “Nggak papa bunda (sebutanku dari beberapa temen), besok tampil aja. Nggak usah mikir juara deh, yang penting tampil. Besok ada Sintesa Nasyid loh. Ah, pokoknya tampil aja bunda, besok aku nonton wes, aku mau banget nonton Sintesa.”
(ngedumel dalam hati) Ha? Sintesa? Apaan coba? Lu yang mau nonton kenapa gue yang dipaksa tampil? Hah, okelah.

Hari kedua penampilan masih agak norak tapi jauh lebih baik dari kemarin. Semangat? Enggak juga. Sintesa? Apasih? EGP banget. (komen waktu itu saat aku sangat nggak kenal Sintesa). Secara gitu, anak band dan seorang solois ini disuruh ikut nasyid untuk pertama kali dan langsung dipermalukan dengan penampilan seaneh itu. Nggak konsen. Hari kedua males-malesan banget.
Acara dibuka dengan performance Sintesa Nasyid. Penasaran banget aku. Bener nggak yang dibilang Ardi kalo nasyid ini te o pe be ge te? Oke, let's see!
Hmm bertujuh. Boyband ya? haha innocent banget aku nanyanya. Check sound aja lama banget mereka. Sebagus apasih?
Daaaaaaaannn.....

"Ha??" (mulut ternganga-nganga sambil melototin semua personel satu persatu) Kharismatik. Keren. Ganteng-ganteng. Suaranya macem-macem. Banyak bunyi alat musik keluar dari mulutnya. Syahdu. Enak. Sumpah deh, enjoy banget. Langsung ngeluarin hape dan tekan tombol take video. "Ooh, kayak gini to nasyid yang sebenarnya? AMAZING!"
Saking sukanya, sampe terceletuk dalam hati, “Bisa nggak ya kenal mereka lebih dekat? Deket gitu sama para personelnya. Ah, nggak mungkin. Mereka artis, aku bukan siapa-siapa, tau nasyid aja belum lama, lah mereka nasyid ternama. Tapi.. Ya Alloh, semoga..”
Eh, eh, what?? mereka jadi juri juga hari itu. Habis deh aku! Bisa grogi nggak ketulungan. Duh Alloh, jangan sampe aku malu-maluin yaa.
Alhamdulillah.. mereka artis yang baik banget. Walau aku sadar penampilan kami nggak bagus, mereka mensupport biar kami terus maju karena kami punya suara yang katanya keren. Ah, Sintesa bikin hati tenang. J

Pas semua selesai perform, pengen banget deh take photo sama mereka, lumayan kan sama artis. hehe tapi malu banget. Nggak jadi deh. Syukur kami dapet kartu nama Sintesa dari (mungkin) manager dan teamnya.
Nah, di situlah semua dimulai.

S-I-N-T-E-S-A. Appearance nya, vocal nya, performance nya, bikin aku jatuh cinta pandang pertama.
Sejak saat itu, mulai deh ngepo mereka, lewat facebook aku mencoba jadi fans yang -aktif-. Alhamdulillah mereka selalu merespon hangat :)
Aku bingung mau ngechat siapa dari mereka. Ah, ada ni yang onlen. Chandra Sintesa. Kebetulan temenku yang namanya Rima ngefans banget sama mas Chandra sejak pertama kita nonton itu. Muncul deh niat -mendekati- Sintesa lewat Mas Chandra, sekalian nyariin jalan buat Rima. hehe. Mas Chandra baik, kalem, pantes aja Rima suka.

Saat itu aku masih anak sekolah, 2 SMA. Tapi karena kebetulan aku ikut aksel, waktunya singkat. Aku nggak bisa lama-lama enjoy sama dunia nasyid yang baru kukenal, harus balik ke habitat lagi. Eits, tapi, Dzikir Versus Hape sudah meracuniku, sampai aku semangat banget tampil nasyid campuran sama anak-anak Rohis bawain itu lagu. Aku, Rima, Ais, Ardi, Mas Rahardian, kita soksokan banget niruin Sintesa. haha namanya -> terobsesi.

Sudah lama tak follow kegiatan mereka lagi, setelah UN ini di masa-masa senggang aku tau kiriman-kiriman mereka di fb. Ternyata mereka ikut Awakening talent contest yang dinilai langsung sama Maher Zain (my favorite international singer). Semangat deh dukung mereka. Like videonya dan give komen. Mulai PDKT lagi sama Sintesa lewat itu dan @sintesanasyid (twitter).

Nggak lama setelah itu, tepatnya akhir bulan Juni ada event di maskam UGM. Guest star? Sintesa Vocal Play. Waaa heboh. Malemnya sebelum event itu, Alhamdulillah banget berkesempatan chatting sama mas El Kayyis Sintesa. Orangnya asyik deh, serius. Kami chat sampe hampir jam 1 kalo nggak salah. Pada akhirnya mas Kayyis pamit karena ngantuk. hehe.. Alhamdulillah setelah pake acara nangis dan melewati beberapa rintangan, aku berhasil ke sana sama Amien Wikhayah. Dan yang ditunggu-tunggu pun datang juga. Aku antusiaaasss banget pas liat mas-mas kece Sintesa. hehe tanya Amien deh kalo nggak percaya. Setelah turun panggung, untung mereka nggak langsung pulang. Duh, deg-degan aku, serius. Dengan malu-malu aku mendekati mereka dan mencoba say hay sama Mas Kayyis.
“Hay, mas.”
“Eh, Meimei ya? Yang sekolah di Sedayu kan? Aksel?”
“Ha? Iya mas. Mas Chandra kok masih inget? hehe..”
Yang disapa siapa, yang nyaut siapa?! Lucu ah :D Nggak cuma sama personel Sintesa, aku ngobrol juga loh sama Mas Era (waktu itu aku belum tau namanya) hehe

Wah, kalo diceritain semua bisa penuh blog ku. Langsung deh, ni fotonya à


Sesegera mungkin foto itu terupload di fb dan aku tag semua personel Sintesa (hehe sok kenal). Salah satu komentatornya Budi Ferizqiawan Diana Putra. Isi komennya Mas Bufe (begitu panggilannya) lucu juga, kayaknya seru ni orang. Mulai chat deh. Dan ternyata.. jauh dari pandanganku selama ini terhadap seorang Munsyid yang lurus-lurus aja gitu. Mas Bufe heboh! gila! nggak nyangka!! Haha.. sejak itu hampir setiap hari aku chattingan sama dia. Adaaaa aja yang diobrolin. Eh, bassicnya aku sok akrab kan anaknya, jadi malah curhat-curhat gitu sama dia. haha masih tentang Sintesa kok. Sangat antusias ketika Mas Bufe tell me tentang event di UTY. Ada Ust. Yusuf Mansur, guest starnya Sintesa. Aaaaa tancap gas!!

Agak sebel sebenernya duduk di barisan agak belakang, jadi nggak bisa ngevideo performnya Sintesa. Pas acara udah selesai dan mulai sepi tempatnya, aku smsan sama Mas Bufe, Sintesa mau perform lagi. Asyiik.. nggak jadi balik deh. Berhubung udah sepi, saatnya melihat dari dekat. Rasanya udah beda dari pas nonton di maskam UGM itu. Kenapa? Suasana nggak kaku, lebih cair, lebih hangat. Habis dari maskam UGM itu nggak cuma asyik sama Mas Bufe sih, tapi Mas Kay dan Mas Yusuf juga. hehe.. Ais - Rima (kedua sahabatku) pun larut dalam keasyikan itu. Setelah bercanda ria sama para Munsyid Sintesa, nih à 


Pas itu sempet ngobrol sama seseorang yang aku kira Mbak Dela, ternyata Mbak Dini. hehe.. Mbak Dini cerita beberapa hal tentang rencana-rencana Sintesa taun ini. Ternyata mau ada acara (semacam konser) milad 10 taun. WAW! Nyeletuk lagi dalam hati, “Ya Alloh, seandainya bisa terlibat di sana. Tapi.. ah, sudahlah.”


Sibobo dan Aku

Suatu pagi, aku buka fb dan terkaget-kaget. Ada satu foto yang dikirim ke fb Sintesa. Isi fotonya ucapan selamat milad 10 taun. Aku stalk deh komen-komennya. Mereka berdua (namanya Ari dan Astri) akrab banget sama mas-mas Sintesa dan managementnya. Waw. Keren. Dan si twin itu ramah bgt sama aku. Asyiiiikk.. Saking keponya minta nomer hape mbak Ari dan mulailah percakapan kami. Orangnya gokil! Seru! Kocak! haha.. Aku tau banyak tentang Sintesa dari dia. Ternyata dia udah jadi fans dan keluarga Sintesa sejak 2009. Mbak Ari dan Mbak Astri pernah jadi tim sukses Sintesa di Suara Indonesia Trans TV. Mereka juga pernah mengalami fluktuatifnya Sintesa, gonta gantinya personel Sintesa. Hebat!! Ni foto Sintesa pas ikut SI. Copas dari blognya Mbak Astri :D à



Dari mereka, untuk pertama kalinya aku tau istilah Sibobo. What is it? Sintesa Bolo-Bolo. Kirain fans nya Tina Toon. haha.. Mereka cerita banyak banget. Sibobo keren!! Ada pengurusnya dan terkoordinir. Tapi udah beberapa tahun ini Sibobo kalem, nggak semeletup dulu. Nggak ada pikiran apa-apa aku waktu itu, cuma hatiku berkata, “Sibobo dan aku.. mungkin nggak ya?”

Akhirnya Alloh ngizinin aku dan kedua sahabatku (Ais – Fira) ketemu Mbak Ari, Mbak Astri, Sintesa, dan management di Amplaz. Seru, asyik, nyaman, enak, rame. Aku membaur hangat sama mereka semua. Ni fotonya copas (lagi) dari blog Mbak Astri. hehe à

Keluarga, iya, keluarga. Penghargaan luarbiasa dari mereka ke aku sebagai anggota baru Sibobo. Mimpi lama dengan semangat baru. Kami hidupkan lagi Sibobo untukmu, Sintesa!!


"Ya Alloh, entah.. Kau beri banyak kemudahan atas apa yang terucap oleh hatiku. Semuanya terwujud. Semua mimpiku tentang Sintesa. Singkat pertemuanku dengan mereka, tapi banyak cerita di balik itu semua. Aku belajar banyak. Banyaaaak sekali. Aku bukan apa-apa di dunia nasyid yang dulu aku anggap enteng. Jauh dari kata enteng, ternyata Nasyid Luarbiasa! Sintesa Sangat Luarbiasa! Sintesa membuatku buka mata. Menyadari inilah dunia terindah yang dulu kucari. Terimakasih, Alloh. Kau hadirkan mereka di dunia-Mu ini. Dan Kau perkenankan semua doaku terwujud. Kini, Sintesa, Sibobo dan aku. Aku yakin. Jalanku tidak salah. Aku percaya, Sintesa akan besar karena Mu, dan Sibobo salah satu alasannya." J

Godean, 29 Juli 2013

@sintesanasyid

@SiboboSintesa1


Nih keisenganku. haha à

Belom siap tu :D

Muehehehe..

Newest ^^


@sintesanasyid
@SiboboSintesa1

Frame

Thanks for visiting my blog. If you like it, just follow me :)